Halaman

Selamat Datang di Blog WISATA SYARTA mari ber-Wisata bersama Saya Stevenly Alexsander Takapaha untuk berbelanja, menikmati kuliner yang enak-enak, menikmati Keindahan Alam ciptaan Tuhan, mengagumi budaya dan sejarah serta berpetualangan-Karena hidup ini Indah dan setiap tempat adalah objek wisata. Blog ini menampilkan semua objek wisata yang dikunjungi dan dapat diceritakan. Salam Wisata!

Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado

Taman Kesatuan Bangsa Dotu Lolong Lasut adalah sebuah taman kota serbaguna yang lokasinya berada di pusat Kota Manado.

di kawasan yang sebelumnya dikenal dengan nama Pasar ’45. Taman Kesatuan Bangsa Dotu Lolong Lasut diresmikan pada 1987, dan di dalamnya terdapat taman, Teater Terbuka, Monumen Dotu Lolong Lasut, dan Pusat Informasi Wisata Manado

Lihat juga : Taman Kota Tahuna

Patung Dotu Lolong Lasut (Foto saya ini dimuat oleh situs Dinas pariwisata Kota Manado: http://pariwisata.manadokota.go.id/index.php/C_Public/destinasi_detail/20 

Masyarakat Kota Manado mempercayai bahwa Lolong Lasut, yang hidup pada abad ke-16, adalah pendiri Kota Manado setelah merintis berdirinya “Tumani Negeri Wenang” yang sekarang dikenal sebagai Kota Manado. Nama Manado sendiri diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda, diambil dari nama Gunung Manado Tua yang berada di lepas pantai Kota Manado.

Teater Terbuka
Teater Terbuka dengan bentuk melingkar yang sering dipergunakan sebagai tempat pertunjukan kesenian dan budaya Minahasa, serta kegiatan kemasyarakatan dan wisata lainnya.
Bangunan Pusat Informasi Turis Manado (Manada Tourist Information Center) yang masih terlihat baru, namun sayang sekali saat itu pintunya terkunci dan tidak terlihat ada satu pun petugas yang menjaga di sana.
Patung Ikan Purba Coelacanth (Latimeria menadoensis) menajdi Simbol Kota Manado

Daerah di sekitar Taman Kesatuan Bangsa Dotu Lolong Lasut pernah menjadi pusat kegiatan perekonomian dan tempat bersantai sebelum dibangunnya mall dan kawasan Boulevard. Namun siang itu jalan-jalan disekeliling Taman Kesatuan Bangsa Dotu Lolong Lasut masih dipadati kendaraan, dan emperan pertokoan pun masih tetap dipadati oleh orang yang berlalu lalang tanpa henti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar