Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang
ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan
berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik, dari kata men (batu) dan hir (panjang).
Salah satu batu Menhir di Manganitu Sangihe Photo doc pribadi Stevenly Takapaha (syarta) |
Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, namun pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus, adalah megalit. Sebagai salah satu penciri utama budaya megalitik, pembuatan menhir telah dikenal sejak periode Neolitikum
(mulai 6000 Sebelum Masehi). Beberapa menhir memiliki pahatan pada
permukaannya sehingga membentuk figur tertentu atau menampilkan
pola-pola hiasan. Menhir semacam ini dikenal sebagai menhir arca (statue menhir).
Pada kebanyakan kebudayaan, tradisi pembuatan menhir telah berlalu,
diganti dengan pembuatan bangunan; namun demikian di beberapa tempat,
terutama di Nusantara, tradisi ini masih dilakukan hingga abad ke-20.
Batu yang saya pegang ini adalah Menhir di Manganitu Kabupaten Sangihe yang berukuran mini karena tertimbun ukurannya mungkin lebih tinggi dari yang ada |
Lokasi penemuan menhir tercatat di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea, serta Nusantara. Para arkeolog melihat bahwa menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang
Di Sangihe menhir ditemukan di Kecamatan Manganitu. tepatnya disamping jalan raya dekat lapangan Sepakbola. Terdapat dua buah batu menhir dan mungkin lebih banyak lagi jika digali. Kadang banyak masyarakat Sangihe yang lalu lalang dan melihat menhir ini tapi belum semua yang tahu bahwa batu ini adalah suatu peningggalan purba suatu warisan Peradaban Sangihe kuno yang patut dijaga dan dilestarikan.. (syarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar