Halaman

Selamat Datang di Blog WISATA SYARTA mari ber-Wisata bersama Saya Stevenly Alexsander Takapaha untuk berbelanja, menikmati kuliner yang enak-enak, menikmati Keindahan Alam ciptaan Tuhan, mengagumi budaya dan sejarah serta berpetualangan-Karena hidup ini Indah dan setiap tempat adalah objek wisata. Blog ini menampilkan semua objek wisata yang dikunjungi dan dapat diceritakan. Salam Wisata!

Indahnya Pulau Matutuang Sangihe


Pulau Matutuang atau Kampung Matutuang . memiliki Pantai Pasir Putih sepanjang 250 Meter yang membentang  mengikuti panjangnya pemukiman penduduk yang berada di pesisir pantai. Kampung Matutuang  yang terbagi pada 2 lindongan pemukimannya terkonsentrasi, letak pemukiman berada pada  pantai yang berpasir putih. Matutuang memiliki pengertian ”Kekuatan”, artimya bahwa pada jaman dahulu  sebelum pulau ini berpenghuni, ada beberapa  masyarakat  nelayan dari daratan Pulau Sangihe berencana untuk mencari daerah penangkapan ikan yang baru, kemudian mereka melakukan perjalanan dan menemukan kawasan  Nusa Tabukan, yang teriri dari Pulau Nusa dan Pulau Bukide, mereka  melihat lagi ada pulau diatas Pulau Bukide,  Mereka menuju pulau tersebut yang saat ini disebut Pulau Buang, Pulau Buang ini dijadikan lokasi penangkapan, yang baru, setelah lama mencari ikan di Pulau Buang, mereka meyakini bahwa masih ada lagi daratan/pulau diatas Pulau Buang, kembali mereka melanjutkan perjalanan mencari daerah baru, akhirnya menemukan Pulau Dumarehe (waktu itu perjalanan dengan perahu hanya mengandalkan dayung) namun karena Pulau    Dumarehe tidak memiliki pantai     dan daratan    yang rata, mereka melanjutkan perjalanan lagi, kemudian menemukan pulau baru yang kemudian mereka menyebutnya Pulau Matutuang yang berarti  dengan kekuatan akhirnya mereka menemukan / bisa sampai di daratan yang memiliki pantai dan daratan yang rata dan memiliki potensi untuk dijadikan pemukiman.
Senja di Dermaga Pulau Matutuang

Menurut cerita  karena keyakinan mereka (nelayan ini) bahwa masih ada daratan lain selain matutuang, maka perjalanan dilanjutkan  lagi dengan meninggalkan keturunan  di Pulau Matutuang yang akhirnya mereka menemukan Pulau Memanuk, bahkan tiba di Pulau Marore bahkan terus sampai ke Pilipina. Cerita inilah yang menjadi embrio adanya masyarakat Sangihe di Negara Pilipina.

di Pantai Matutuang

Indahnya pantai Matutuang


Profil Pulau Matutuang:

Luas Pulau Matutuang
Luas Wilayah Pulau Matutuang adalah   31 Ha. Pulau Matutuang   memiliki hamparan terumbu karang seluas   2 Ha, Padang lamun  1,5 Ha dan hamparan pasir putih  seluas 250 Meter,

Topografi Pulau Matutuang
Keadaan pantai  berpasir putih. Kaadaan Pinggiran Pulau Berpasir Putih, Tebing, Bebatuan dan Karang.  Ketinggian dari permukaan laut  adalah 0 s/d  75  Meter. Vegetasi yang terdapat di Pulau Matutuang  adalah  Tanaman Kelapa, Pisang yang tumbuh subur dan tanaman pangan  serta rumput alang – alang

Keadaan Penduduk Pulau Matutuang :
Jumlah penduduk Pulau Matutuang                                 375 Jiwa
Dengan Keadaan Jumlah  penduduk Laki – laki              199 Jiwa
Jumlah penduduk  perempuan adalah                               176 Jiwa
Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra I                                35 KK            
           
Keadaan  Penduduk berdasarkan  Pekerjaan :
Pegawai Negeri Sipil                         :     8 Orang
TNI  Angkatan Darat                         :     5 Orang
Nelayan                                              : 250 Orang

Keadaan  Penduduk berdasarkan  Pekerjaan :
Pendidikan SD      :               267 Orang
Pendidikan SMP   :                   5  Orang
Pendidikan SMA   :                   3 Orang

Keadaan Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
Pemeluk Agama Kristen               246 Jiwa Jumlah gereja  1 Buah
Pemeluk Agama Islam                   29 Jiwa Jumlah Mesjid  1 Buah

Bidang  Infrastruktur  Jalan dan Jembatan
Di Pulau Matutuang jalan yang tersedia adalah
Jalan setapak  panjang  240   Meter, sedangkan jalan setapak tanah  panjang 1500 meter, dan Pelabuhan

Bidang Sarana Air Bersih dan Penerangan.
Sarana Air bersih cukup tersedia disaat musim penghujan, namun jika dimusim panas air akan sangat berkurang, namun masih bisa menjamin kebutuhan masyarakat. Di Pulau Matutuang ini terdapat 2 buah sumber air yang keluar dari balik bebatuan dan menurut masayarakat air yang ada ini bisa langsung dikonsumsi., namun letaknya agak jauh dari pemukiman. Jarak antara sumber air  ke pemukiman berkisar  750 Mater.  Untuk memenuhi kebutuhan MCK, terdapat  Sumur – sumur di sekitar pemukiman. Sumber Penerangan Listrik dari Listrik Tenaga Surya (LTS), dengan kapasitas watt yang sangat terbatas hanya untuk kepentingan penerangan dan tidak mampu mengoprasikan alat elektronik apalagi untuk pendingin (penyediaan es). Ini menjadi kendala terhadap hasil tangkapan nelayan yang membutuhkan ketersediaan es yang cukup.

Bidang  Kesehatan dan Tenaga Paramedis.
Pulau Matutuang  memiliki 1 Buah Pustu . Pustu ini tidak dimanfaatkan dengan baik karena tidak tersedia tenaga paramedis.

Bidang  Pendidikan
Sarana Sekolah Dasar ( SD)  1 Buah dengan  jumlah  murid  43 Siswa.
Sarana SMP  1 Buah yaitu SMP N 6  Tabukan Utara dengan jumlah murid 25 Siswa
Jumlah tenaga Guru SD sebanyak  3 Guru, SMP 2 Guru
Bidang Pertanian, Perikanan dan Perkebunan
Penduduk Pulau Matutuang dalam menggeluti bidang pertanian hanya pada saat cuaca laut lagi bergelombang dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga pengelolaannya tidak optimal.  Tanaman yang banyak ditanam adalah ubi kayu, Ubi jalar  dan tanaman kebutuhan sehari – hari. Selain itu di Kampung Matutuang memiliki potensi pengembangan Tanaman Pisang.

Sebagian besar penduduk pulau Matutuang , menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan tangkap, sehingga alat tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line, Pancing dan Jaring Lingkar, dengan menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumb Boad.  Umumnya Nelayan Pulau Matutuang melakukan aktifitas untuk mencari  jenis ikan Hiu, karena Sirip ikan hiu memiliki nilai jual yang cukup tinggi.      
                                                                                         
Hasil tangkapan biasanya langsung dijual kepasar atau kepada nelayan  yang berasal dari negara tetangga pilipina yang memiliki modal yang besar dan memiliki teknologi pengolahan hasil yang jauh memadai. Penangkapan ikan masih tradisional
Pulau Matutuang  memiliki perkebunan Kelapa dengan luas 31 Ha, Perkebunan Cengkih 0,50 Ha.. Tujuan pemasaran Ke Pilipina dan tahuna Ibukota Kab. Kepl. Sangihe

Bidang Tansportasi / Angkutan
Alat transportasi yang umum digunakan sebagai alat angkutan oleh masyarakat adalah perahu Pumb Boad yang hanya bisa mengangku sebanyak 4-5 Orang. Untuk Transportasi ke Ibukota Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan Penumpang dan Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Pulau – pulau yang disinggahi oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau matutuang dan P. Marore. Di Pulau Matutuang menggunakan tambangan. Dengan lama perjalanan 2 minggu sekali

Bidang Keamanan dan Ketertiban.
Penanganan Kemanan dan Ketertiban di Pulau Matutuang masih merupakan wilayah kerja dari Aparat Keamanan yang ada di  Pulau Marore.,
karena berada dalam satu wilayah pemerintahan Kecamatan Marore. Namun di Pulau Matutuang terdapat aparat TNI AD dari 712. sebanyak 5 anggota

Sarana Lainnya yang terdapat di Pulau Matutuang

        Monumen NKRI

Potensi untuk pengembangan di Pulau Matutuang


  • Pengembangan perikanan tangkap dan  budidaya Jaring Apung
  • Penguatan kapasitas Penduduk Pulau Kecil
  • Pengembangan Tanaman Jeruk ikan, Pisang, Katela Pohon dan Ternak Itik serta ternak kambing.
  • Pengelolaan hasil tangkapan nelayan (teknologi pengolahan hasil laut)Sarana yang dapat dibangun di Pulau Matutuang
  • Jaringan Sarana Air Bersih
  • Talud Pengaman Pantai
  • Listrik Tenaga Surya Hibrid
  • Bantuan Cool Box