Pulau Matutuang atau Kampung Matutuang . memiliki Pantai Pasir Putih sepanjang 250 Meter yang membentang mengikuti panjangnya pemukiman penduduk yang berada di pesisir pantai. Kampung Matutuang yang terbagi pada 2 lindongan pemukimannya terkonsentrasi, letak pemukiman berada pada pantai yang berpasir putih. Matutuang memiliki pengertian ”Kekuatan”, artimya bahwa pada jaman dahulu sebelum pulau ini berpenghuni, ada beberapa masyarakat nelayan dari daratan Pulau Sangihe berencana untuk mencari daerah penangkapan ikan yang baru, kemudian mereka melakukan perjalanan dan menemukan kawasan Nusa Tabukan, yang teriri dari Pulau Nusa dan Pulau Bukide, mereka melihat lagi ada pulau diatas Pulau Bukide, Mereka menuju pulau tersebut yang saat ini disebut Pulau Buang, Pulau Buang ini dijadikan lokasi penangkapan, yang baru, setelah lama mencari ikan di Pulau Buang, mereka meyakini bahwa masih ada lagi daratan/pulau diatas Pulau Buang, kembali mereka melanjutkan perjalanan mencari daerah baru, akhirnya menemukan Pulau Dumarehe (waktu itu perjalanan dengan perahu hanya mengandalkan dayung) namun karena Pulau Dumarehe tidak memiliki pantai dan daratan yang rata, mereka melanjutkan perjalanan lagi, kemudian menemukan pulau baru yang kemudian mereka menyebutnya Pulau Matutuang yang berarti dengan kekuatan akhirnya mereka menemukan / bisa sampai di daratan yang memiliki pantai dan daratan yang rata dan memiliki potensi untuk dijadikan pemukiman.
Menurut cerita karena keyakinan mereka (nelayan ini) bahwa masih ada daratan lain selain matutuang, maka perjalanan dilanjutkan lagi dengan meninggalkan keturunan di Pulau Matutuang yang akhirnya mereka menemukan Pulau Memanuk, bahkan tiba di Pulau Marore bahkan terus sampai ke Pilipina. Cerita inilah yang menjadi embrio adanya masyarakat Sangihe di Negara Pilipina.
Senja di Dermaga Pulau Matutuang |
Menurut cerita karena keyakinan mereka (nelayan ini) bahwa masih ada daratan lain selain matutuang, maka perjalanan dilanjutkan lagi dengan meninggalkan keturunan di Pulau Matutuang yang akhirnya mereka menemukan Pulau Memanuk, bahkan tiba di Pulau Marore bahkan terus sampai ke Pilipina. Cerita inilah yang menjadi embrio adanya masyarakat Sangihe di Negara Pilipina.
di Pantai Matutuang |
Indahnya pantai Matutuang |
Profil Pulau Matutuang:
Luas Pulau Matutuang
Luas Wilayah Pulau Matutuang adalah 31 Ha. Pulau Matutuang memiliki hamparan terumbu karang seluas 2 Ha, Padang lamun 1,5 Ha dan hamparan pasir putih seluas 250 Meter,
Topografi Pulau Matutuang
Keadaan pantai berpasir putih. Kaadaan Pinggiran Pulau Berpasir Putih, Tebing, Bebatuan dan Karang. Ketinggian dari permukaan laut adalah 0 s/d 75 Meter. Vegetasi yang terdapat di Pulau Matutuang adalah Tanaman Kelapa, Pisang yang tumbuh subur dan tanaman pangan serta rumput alang – alang
Keadaan Penduduk Pulau Matutuang :
Jumlah penduduk Pulau Matutuang 375 Jiwa
Dengan Keadaan Jumlah penduduk Laki – laki 199 Jiwa
Jumlah penduduk perempuan adalah 176 Jiwa
Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra I 35 KK
Keadaan Penduduk berdasarkan Pekerjaan :
Pegawai Negeri Sipil : 8 Orang
TNI Angkatan Darat : 5 Orang
Nelayan : 250 Orang
Keadaan Penduduk berdasarkan Pekerjaan :
Pendidikan SD : 267 Orang
Pendidikan SMP : 5 Orang
Pendidikan SMA : 3 Orang
Keadaan Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
Pemeluk Agama Kristen 246 Jiwa Jumlah gereja 1 Buah
Pemeluk Agama Islam 29 Jiwa Jumlah Mesjid 1 Buah
Bidang Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Di Pulau Matutuang jalan yang tersedia adalah
Jalan setapak panjang 240 Meter, sedangkan jalan setapak tanah panjang 1500 meter, dan Pelabuhan
Bidang Sarana Air Bersih dan Penerangan.
Sarana Air bersih cukup tersedia disaat musim penghujan, namun jika dimusim panas air akan sangat berkurang, namun masih bisa menjamin kebutuhan masyarakat. Di Pulau Matutuang ini terdapat 2 buah sumber air yang keluar dari balik bebatuan dan menurut masayarakat air yang ada ini bisa langsung dikonsumsi., namun letaknya agak jauh dari pemukiman. Jarak antara sumber air ke pemukiman berkisar 750 Mater. Untuk memenuhi kebutuhan MCK, terdapat Sumur – sumur di sekitar pemukiman. Sumber Penerangan Listrik dari Listrik Tenaga Surya (LTS), dengan kapasitas watt yang sangat terbatas hanya untuk kepentingan penerangan dan tidak mampu mengoprasikan alat elektronik apalagi untuk pendingin (penyediaan es). Ini menjadi kendala terhadap hasil tangkapan nelayan yang membutuhkan ketersediaan es yang cukup.
Bidang Kesehatan dan Tenaga Paramedis.
Pulau Matutuang memiliki 1 Buah Pustu . Pustu ini tidak dimanfaatkan dengan baik karena tidak tersedia tenaga paramedis.
Bidang Pendidikan
Sarana Sekolah Dasar ( SD) 1 Buah dengan jumlah murid 43 Siswa.
Sarana SMP 1 Buah yaitu SMP N 6 Tabukan Utara dengan jumlah murid 25 Siswa
Jumlah tenaga Guru SD sebanyak 3 Guru, SMP 2 Guru
Bidang Pertanian, Perikanan dan Perkebunan
Penduduk Pulau Matutuang dalam menggeluti bidang pertanian hanya pada saat cuaca laut lagi bergelombang dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga pengelolaannya tidak optimal. Tanaman yang banyak ditanam adalah ubi kayu, Ubi jalar dan tanaman kebutuhan sehari – hari. Selain itu di Kampung Matutuang memiliki potensi pengembangan Tanaman Pisang.
Sebagian besar penduduk pulau Matutuang , menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan tangkap, sehingga alat tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line, Pancing dan Jaring Lingkar, dengan menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumb Boad. Umumnya Nelayan Pulau Matutuang melakukan aktifitas untuk mencari jenis ikan Hiu, karena Sirip ikan hiu memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Hasil tangkapan biasanya langsung dijual kepasar atau kepada nelayan yang berasal dari negara tetangga pilipina yang memiliki modal yang besar dan memiliki teknologi pengolahan hasil yang jauh memadai. Penangkapan ikan masih tradisional
Pulau Matutuang memiliki perkebunan Kelapa dengan luas 31 Ha, Perkebunan Cengkih 0,50 Ha.. Tujuan pemasaran Ke Pilipina dan tahuna Ibukota Kab. Kepl. Sangihe
Bidang Tansportasi / Angkutan
Alat transportasi yang umum digunakan sebagai alat angkutan oleh masyarakat adalah perahu Pumb Boad yang hanya bisa mengangku sebanyak 4-5 Orang. Untuk Transportasi ke Ibukota Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan Penumpang dan Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Pulau – pulau yang disinggahi oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau matutuang dan P. Marore. Di Pulau Matutuang menggunakan tambangan. Dengan lama perjalanan 2 minggu sekali
Bidang Keamanan dan Ketertiban.
Penanganan Kemanan dan Ketertiban di Pulau Matutuang masih merupakan wilayah kerja dari Aparat Keamanan yang ada di Pulau Marore.,
karena berada dalam satu wilayah pemerintahan Kecamatan Marore. Namun di Pulau Matutuang terdapat aparat TNI AD dari 712. sebanyak 5 anggota
Sarana Lainnya yang terdapat di Pulau Matutuang
Potensi untuk pengembangan di Pulau Matutuang
- Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya Jaring Apung
- Penguatan kapasitas Penduduk Pulau Kecil
- Pengembangan Tanaman Jeruk ikan, Pisang, Katela Pohon dan Ternak Itik serta ternak kambing.
- Pengelolaan hasil tangkapan nelayan (teknologi pengolahan hasil laut)Sarana yang dapat dibangun di Pulau Matutuang
- Jaringan Sarana Air Bersih
- Talud Pengaman Pantai
- Listrik Tenaga Surya Hibrid
- Bantuan Cool Box