Pulau kawaluso adalah salah satu pulau eksotis di gugusan kepulauan Sangihe. Dari Pulau Sangihe besar pulau ini berada di bagian utara. Untuk ke pulau Marore kita akan melewati pulau ini. Letak Pulau Kawaluso berada diantara Pulau Lipang dan Pulau Kemboleng. Pulau Kawaluso memiliki potensi perikanan tangkap. Pemukiman Penduduk di Pulau Kawaluso berada di pinggiran pantai sampai ke perbukitan pulau dengan ketinggian pulau 200 Mtr dpl., dan yang paling besar bermukim di ketinggian (perbukitan pulau) guna menghindari ancaman gelombang pasang. Untukmenghubungkan pemukiman - pemukiman penduduk, telah dibangun jalan setapak.
Kampung Kawaluso terbagi pada 4 lindongan Guna menunjang kegiatan perekonomian dan memberikan akses dari keterbatasan dan membuka hubungan dengan pulau – pulau yang lain di kawasan perbatasan, maka di Pulau Kawaluso saat ini telah memiliki fasilitas pelabuhan laut.Luas Wilayah Darat Pulau Kawaluso adalah 1,22 km2.
|
Tugu Selamat Datang di Pulau Kawaluso |
Keadaan pantai sebagian berpasir hitam dan sebagian lagi tebing bebatuan dan karang.. Vegetasi yang terdapat di Pulau Kawaluso adalah tanaman Kelapa, Sagu, Umbi – umbian, jeruk ikan dan tanaman pangan yang ditanaman sangat terbatas karena keadaan tanah yang mengandung karang dan bebatuan. Jumlah Penduduk Pulau / Kampung Kawaluso 600 Jiwa, Jumlah penduduk Laki – laki 310 Jiwa, Jumlah penduduk perempuan adalah 290 Jiwa. Jumlah Penduduk Prasejaktra 85 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra I 25 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra II 66 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra III 16 KK. Pegawai Negeri Sipil 7 Orang, Petani 58 Orang, Nelayan 117 Orang, Swasta 1 Orang, Tidak Memiliki pekerjaan 3 Orang. Pemeluk Agama Kristen 520 Jiwa dengan 4 buah Gereja, Pemeluk Agama Islam 74 Jiwa dengan 1 buah Mesjid. Jumlah rumah Permanen 12 Rumah, Semi Permanen 96 Rumah, Gubuk 12 Rumah, Non Permanen 18 Rumah. Pulau Kawaluso belum memiliki jalan propensi. Jalan Kabupaten. Yang tersedia sepanjang 1,2 Km. Sedangkan panjang jalan setapak adalah 1,0 Km.
|
Dermaga Pulau Kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha |
Dermaga yang dimiliki saat ini memiliki panjang 80 Mtr. Jalan yang tersedia adalah jalan setapak. Dan jalan. Sarana Air Bersih berasal dari Sumber mata air dan air hujan yang ditampung pada bak – bak penampungan air hujan. Pulau Kawaluso juga memiliki 1 buah Monumen NKRI dan 1 buah Menara Mercusuar. Untuk melayani kesehatan di Pulau Kawaluso hanya ditangani oleh 1 Orang Bidan melaluli Puskesmas Pembantu Kampung kawaluso.. Penyakit yang umum diderita adalah Demam dan Maag Sarana Sekolah Dasar ( SD) 1 Buah dengan jumlah murid 74 Murid , Jumlah tenaga Guru SD sebanyak 6 Guru, Rumah dinas guru yang tersedia 2 Unit (1 Unit dalam keadaan rusak).
|
Tugu dari Kementerian Sosial, Foto: Stevenly Takapaha |
Penduduk Pula Kawaluso dalam menggeluti bidang pertanian/ perkebunan yang hanya dilakukan pada saat cuaca laut lagi bergelombang dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga pengelolaannya tidak optimal. Tanaman yang banyak ditanan adalah Kelapa, Cengke dan Pala, ubi kayu, ubi jalar dan tanaman kebutuhan sehari – hari lainnya. Sebagian besar penduduk, menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan tangkap, sehingga alat tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line dan pancing, dengan menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumboat yang berjumlah 42 Buah. Jenis ikan yang paling dominan ditangkap adalah jenis ikan batu.
|
Kapal Perintis KM.Sabuk Nusantara 51 yang sandar di dermaga Kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha |
Hasil tangkapan biasanya langsung dijual kepasar atau kepada nelayan yang berasal dari negara tetangga Pilipina yang memiliki modal yang besar dan teknologi pengolahan hasil yang jauh memadai atau langsung dijual ke Pilipina. Hal ini dilakukan karena tidak tersedia Pabrik Es yang memiliki ketergantungan pada Aliran listrik yang juga tidak tersedia, sehingga sebagian besar nelayan hanya beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Yang menjadi permasalahan dalan kegiatan perikanan, pertanian dan perkebunan adalah tidak ada bimbingan dari tenaga penyuluh. Alat transportasi yang umum digunakan sebagai alat angkutan masyarakat adalah perahu Pumboat yang memiliki 1 atau 2 mesin yang hanya bisa mengangkut sebanyak 4-5 Orang, perahu Pamo dengan mesin gantung 40 pk dan Perahu Fuso yang menggunakan mesin truk jenis fuso. Untuk Transportasi ke Ibukota Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan Penumpang dan Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Jarak Pulau Kawaluso dengan Ibukota Kecamatan Kendahe adalah 141 Mil ( dengan perjalanan Pumboat selama 4 Jam). Sedangkan jarak ke Ibukota Kabupaten adalah 145 Mil (dengan perjalanan Pumboat selama 5 jam). Pulau – pulau yang disinggahi oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau Matutuang dan P. Marore. Di Pulau Matutuang dan Pulau Kawio Kapal Perintis tidak berlabuh karena belum tersedia dermaga sehingga unuk menaikan dan menurunkan penumpang dan barang harus menggunakan tambangan. Di Pulau Kawaluso telah tersedia Pos Keamanan dari TNI AD, namun belum memiliki personil. Untuk penanganan Kamtibmas masih ditangani melalui POLSEK Kendahe serta KORAMIL Kendahe.
|
Kondisi Perumahan Penduduk, Foto: Stevenly Takapaha |
Jumlah pelintas batas di Pulau Kawaluso perbulan sebanyak 5 Orang dan yang paling ramai terjadinya arus pelintas batas adalah pada bulan Nopember dan Desember. Isu utama yang ada di Pulau Kawaluso adalah : Andai – andai menyusupnya tentara Moro dari Pilipina selatan, Cukup banyak rumah tangga miskin dan, Rusaknya terumbu karang serta abrasi pantai. Potensi untuk pengembangan adalah Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya, Pengembangan Tanaman Kelapa, Pemberdayaan Penduduk Pulau Kecil dan Konservasi Laut Sarana yang dapat dibangun adalah Pabrik es dan Sarana Penampungan hasil tangkapan serta jaringan listrik. Dan Tanda Batas laut antar negara dan tanda disetiap pulau kecil