Selamat Datang di Blog WISATA SYARTA mari ber-Wisata bersama Saya Syevenly Takapaha untuk menikmati Keindahan Alam ciptaan Tuhan, menikmati kuliner yang enak-enak dan mengagumi serta melestarikan keunikan budaya kita Karena hidup ini Indah dan setiap tempat adalah objek wisata. Blog ini menampilkan semua objek wisata yang dikunjungi dan dapat dicerita kan dan semoga dapat menjadi Referensi Anda. Semua Foto yang belum sempat ditulis sumbernya adalah Dokumentasi Pribadi dan merupakan hak cipta dari Stevenly Takapaha

Eksotisnya Pulau Kawaluso Sangihe

Snorkeling di Pulau Kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha

Pulau kawaluso adalah salah satu pulau eksotis di gugusan kepulauan Sangihe. Dari Pulau Sangihe besar pulau ini berada di bagian utara. Untuk ke pulau Marore kita akan melewati pulau ini. Letak Pulau Kawaluso berada diantara Pulau Lipang dan Pulau Kemboleng. Pulau Kawaluso memiliki potensi perikanan tangkap. Pemukiman Penduduk di Pulau Kawaluso berada di pinggiran pantai sampai ke perbukitan pulau dengan ketinggian pulau 200 Mtr dpl., dan yang paling besar bermukim di ketinggian (perbukitan pulau) guna menghindari ancaman gelombang pasang. Untukmenghubungkan pemukiman -  pemukiman penduduk, telah dibangun  jalan  setapak.
Persiapan Snorkling di perairan sekitar dermaga pelauhan laut kawaluso pada 27 Juli 2016,
Foto: Stevenly Takapaha

Snorkling di perairan sekitar dermaga pelauhan laut kawaluso pada 27 Juli 2016

Terumbu Karang di perairan kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha

Gambaran Umum Pulau Kawaluso:
Kampung Kawaluso  terbagi pada 4 lindongan Guna  menunjang kegiatan perekonomian dan memberikan akses dari keterbatasan dan membuka hubungan dengan pulau – pulau yang lain di kawasan perbatasan, maka di Pulau Kawaluso saat ini telah memiliki fasilitas pelabuhan laut.Luas Wilayah Darat Pulau Kawaluso adalah  1,22 km2.
Tugu Selamat Datang di Pulau Kawaluso

Keadaan pantai  sebagian  berpasir hitam dan sebagian lagi  tebing  bebatuan dan  karang.. Vegetasi yang terdapat di Pulau Kawaluso  adalah tanaman  Kelapa, Sagu, Umbi – umbian, jeruk ikan dan  tanaman pangan yang ditanaman sangat terbatas karena keadaan tanah yang mengandung karang dan bebatuan. Jumlah Penduduk Pulau / Kampung  Kawaluso     600 Jiwa, Jumlah  penduduk Laki – laki 310 Jiwa, Jumlah penduduk  perempuan adalah 290 Jiwa. Jumlah Penduduk Prasejaktra 85 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra I 25 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra II     66 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra III    16 KK. Pegawai Negeri Sipil  7  Orang, Petani 58 Orang, Nelayan 117 Orang, Swasta 1 Orang, Tidak Memiliki  pekerjaan 3 Orang. Pemeluk Agama Kristen 520 Jiwa  dengan  4 buah Gereja, Pemeluk Agama Islam 74 Jiwa  dengan  1 buah Mesjid. Jumlah rumah Permanen 12 Rumah, Semi Permanen 96 Rumah, Gubuk 12 Rumah, Non Permanen 18 Rumah. Pulau Kawaluso  belum memiliki jalan propensi. Jalan  Kabupaten. Yang tersedia sepanjang  1,2 Km. Sedangkan panjang jalan setapak adalah 1,0 Km.
Dermaga Pulau Kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha

Dermaga yang dimiliki saat ini memiliki panjang 80 Mtr. Jalan yang tersedia adalah jalan setapak. Dan  jalan. Sarana Air Bersih  berasal dari Sumber mata air  dan air hujan yang ditampung pada bak – bak penampungan air hujan.  Pulau Kawaluso juga memiliki  1 buah Monumen NKRI dan 1 buah Menara Mercusuar. Untuk melayani kesehatan di Pulau Kawaluso hanya ditangani oleh 1 Orang Bidan melaluli Puskesmas Pembantu Kampung kawaluso..  Penyakit yang umum diderita adalah Demam dan Maag Sarana Sekolah Dasar ( SD)  1 Buah dengan jumlah murid 74 Murid , Jumlah tenaga Guru SD sebanyak  6 Guru, Rumah dinas guru yang tersedia 2 Unit  (1 Unit dalam keadaan rusak).
Tugu dari Kementerian Sosial, Foto: Stevenly Takapaha

Penduduk Pula Kawaluso  dalam menggeluti bidang pertanian/ perkebunan yang hanya dilakukan pada saat cuaca laut lagi bergelombang dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga pengelolaannya tidak optimal. Tanaman yang banyak ditanan adalah Kelapa, Cengke dan Pala, ubi kayu, ubi jalar  dan tanaman kebutuhan sehari – hari lainnya. Sebagian besar penduduk, menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan tangkap, sehingga alat tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line dan pancing, dengan menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumboat yang berjumlah 42 Buah. Jenis ikan yang paling dominan ditangkap adalah jenis ikan batu.
Kapal Perintis KM.Sabuk Nusantara 51 yang sandar di dermaga Kawaluso, Foto: Stevenly Takapaha

Hasil tangkapan biasanya langsung dijual kepasar atau kepada nelayan  yang berasal dari negara tetangga Pilipina yang memiliki modal yang besar dan  teknologi pengolahan hasil yang jauh memadai atau langsung dijual ke Pilipina. Hal ini dilakukan karena tidak tersedia Pabrik Es yang memiliki ketergantungan pada Aliran listrik yang juga tidak tersedia, sehingga sebagian besar nelayan hanya beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Yang menjadi permasalahan dalan kegiatan perikanan, pertanian dan perkebunan  adalah tidak ada bimbingan dari tenaga penyuluh. Alat transportasi yang umum digunakan sebagai alat  angkutan  masyarakat adalah perahu Pumboat yang memiliki 1 atau 2 mesin yang hanya bisa mengangkut sebanyak 4-5 Orang, perahu Pamo dengan mesin gantung 40 pk  dan Perahu Fuso  yang menggunakan mesin truk jenis fuso. Untuk Transportasi ke Ibukota Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan Penumpang dan Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Jarak Pulau Kawaluso dengan Ibukota Kecamatan Kendahe adalah  141 Mil ( dengan perjalanan Pumboat selama  4 Jam). Sedangkan jarak  ke Ibukota Kabupaten adalah  145 Mil (dengan perjalanan Pumboat selama 5 jam). Pulau – pulau yang disinggahi oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau Matutuang dan P. Marore.   Di Pulau Matutuang dan Pulau Kawio Kapal Perintis tidak berlabuh karena belum tersedia dermaga sehingga unuk menaikan dan menurunkan penumpang dan barang harus menggunakan tambangan. Di Pulau Kawaluso telah  tersedia Pos Keamanan dari TNI AD, namun  belum memiliki personil. Untuk penanganan Kamtibmas masih ditangani melalui POLSEK Kendahe  serta KORAMIL Kendahe.
Kondisi Perumahan Penduduk, Foto: Stevenly Takapaha

Jumlah pelintas batas di Pulau Kawaluso perbulan sebanyak 5 Orang dan yang paling ramai terjadinya arus pelintas batas adalah pada bulan Nopember dan Desember.  Isu utama yang ada di Pulau Kawaluso adalah : Andai – andai menyusupnya  tentara Moro dari Pilipina selatan, Cukup banyak rumah tangga miskin dan, Rusaknya terumbu karang serta abrasi pantai. Potensi untuk pengembangan adalah Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya, Pengembangan Tanaman Kelapa, Pemberdayaan Penduduk Pulau Kecil dan Konservasi  Laut Sarana yang dapat dibangun adalah Pabrik es dan Sarana Penampungan hasil tangkapan serta jaringan listrik.  Dan Tanda Batas laut antar negara dan tanda disetiap pulau kecil
Pulau Kawaluso do foto dari arah Selatan, Foto: Stevenly Takapaha