Selamat Datang di Blog WISATA SYARTA mari ber-Wisata bersama Saya Syevenly Takapaha untuk menikmati Keindahan Alam ciptaan Tuhan, menikmati kuliner yang enak-enak dan mengagumi serta melestarikan keunikan budaya kita Karena hidup ini Indah dan setiap tempat adalah objek wisata. Blog ini menampilkan semua objek wisata yang dikunjungi dan dapat dicerita kan dan semoga dapat menjadi Referensi Anda. Semua Foto yang belum sempat ditulis sumbernya adalah Dokumentasi Pribadi dan merupakan hak cipta dari Stevenly Takapaha

Pesisir Laut Pantai Pananuareng

Kec.Tabukan Tengah Kabuapaten Kepaulauan Sangihe Sulut

Air Terjun Kali Pineleng

Minahasa Sulawesi Utara

Gunung Tangkuban Perahu

Subang Bandung Selatan Jawa Barat.

Museum Konferensi Asia Afrika

Bandung Jawa Barat.

Dunia Fantasi (Dufan)

Ancol DKI Jakarta

Menhir Warisan Budaya Purbakala di Sangihe

Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik, dari kata men (batu) dan hir (panjang).
Salah satu batu Menhir di Manganitu Sangihe Photo doc pribadi Stevenly Takapaha (syarta)
Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, namun pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus, adalah megalit. Sebagai salah satu penciri utama budaya megalitik, pembuatan menhir telah dikenal sejak periode Neolitikum (mulai 6000 Sebelum Masehi). Beberapa menhir memiliki pahatan pada permukaannya sehingga membentuk figur tertentu atau menampilkan pola-pola hiasan. Menhir semacam ini dikenal sebagai menhir arca (statue menhir). Pada kebanyakan kebudayaan, tradisi pembuatan menhir telah berlalu, diganti dengan pembuatan bangunan; namun demikian di beberapa tempat, terutama di Nusantara, tradisi ini masih dilakukan hingga abad ke-20.

Batu yang saya pegang ini adalah Menhir di Manganitu Kabupaten Sangihe yang berukuran mini
 karena tertimbun ukurannya mungkin lebih tinggi dari yang ada
Lokasi penemuan menhir tercatat di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea, serta Nusantara. Para arkeolog melihat bahwa menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang

Di Sangihe menhir ditemukan di Kecamatan Manganitu. tepatnya disamping jalan raya dekat lapangan Sepakbola. Terdapat dua buah batu menhir dan mungkin lebih banyak lagi jika digali. Kadang banyak masyarakat Sangihe yang lalu lalang dan melihat menhir ini tapi belum semua yang tahu bahwa batu ini adalah suatu peningggalan purba suatu warisan Peradaban Sangihe kuno yang patut dijaga dan dilestarikan.. (syarta)

Sentra Batik Setono Pekalongan

Pasar yang menjadi sentra batik di Pekalongan ini berada di Jalan Dr Sutomo Pekalongan, jalur utama pantai utara yang menghubungkan antara Tegal - Semarang. 600 kios menjajakan aneka batik berupa kaos, kemeja, hingga asesoris. 

Belanja di Pusat Batik Setono Pekalongan

Pasar yang diawali dengan perkumpulan warga pebatik sekitar tahun 1939 itu menjadi pusat perdagangan batik yang cukup tenar di Pulau Jawa. salah seorang pedagang di sana mengungkapkan, tak hanya menjajakan batik di kios-kios, para pedagang di pasar itu juga menyuplai batik ke penjuru Tanah Air, misalnya Pasar Tanah Abang Jakarta, Yogyakarta, Bali, Makassar serta beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

Pantai Kampung Karatung Manganitu Sangihe

Kampung Karatung adalah salah satu kampung di Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulaweis Utara. di Pantai ini nampak perahu Nelayan berlabuh. Mayoritas nelayan disini adalah penangkap ikan Tuna (Thunus albacares) dengan aramda penangkap tipe Lamboat

Dermga Nelayan di Kampung Karatung Kec. Manganitu Sangihe
Pantai Kampung Karatung

Aktifitas anak-anak yang bermain di Pantai

Kapal Perikanan Handline tipe lamboat milik nelayan Kampung Karatung

Pantai Karatung bagian utara nampak gunung Mentahi dekat Kota Tahuna

Bandar Udara Sam Ratulangi Torang Kawanua Pe Bandara


Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi adalah sebuah bandar udarayang terletak di kecamatan Mapanget kira-kira 30 menit dari arah pusat Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Bandara udara ini selesai dipugar pada tahun 2001. Kawasan yang asri dan hijau menghiasi daerah sekitar Bandara Udara Internasional Sam Ratulangi. Bandara ini dinamai sesuai nama Dr. Gerungan Saul Samuel Yacob Ratulangi, pahlawan nasional Indonesia asal Sulawesi Utara.
Bandara Sam Ratulangi 30 Oktober 2018
Bandar Udara Sam Ratulangi pada awalnya dibangun oleh Jepang pada tahun 1942 dengan panjang landasan 700 meter dan lebar 23 Meter serta diberi nama Lapangan Udara Mapanget. Kemudian ketika terjadi pergolakan Pergerakan Rakyat Semesta (PERMESTA), pasukan Tentara Pusat menamakan bandara ini sebagai Lapangan Udara Tugima untuk mengenang seorang tentara mereka Sersan Mayor Tugiman yang wafat ketika pertempuran terjadi di Mapanget.

Kemudian bandara ini kembali dinamakan Lapangan Udara Mapanget karena keberadaannya kala itu di Wanua Mapanget, Onderdistik Tatelu. Seiring perjalanan waktu, terjadi lagi perubahan penyebutan bandara ini menjadi Lapangan Udara A. A. Maramis, yang sekaligus digunakan sebagai nama jalan raya dari arah Manado ke bandara. Akhirnya, untuk mengenang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara yaitu Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, bandara ini oleh pemerintah dinamakan Lapangan Udara Sam Ratulangi yang kemudian dikenal hingga saat ini sebagai Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.

Pada tahun 1994 Bandar Udara Sam Ratulangi Manado menjadi Bandar udara Internasional kelas 1B. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangan, sehingga landasan diperluas dengan panjang 2.650 meter dan lebar 45 meter. Dengan perluasan landasan ini, maka Bandar Udara Sam Ratulangi Manado mampu menampung jenis pesawat A300, A320 dan DC10

Sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan Bandar Udara maka pada tahun 1990 Bandar Udara Sam Ratulangi dikelola oleh PT. Angkasa Pura 1 (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan tujuan untuk membangun perekonomian, menyediakan fasilitas penerbangan dalam memperlancar transportasi udara.
Bandara Samrat 4 Desember 2018

Dalam usaha mengantisipasi kebutuhan masnyarakat akan transportasi udara, sehingga dilakukan pengembangan Bandar Udara Sam Ratulangi dengan membangun fasilitas Bandar Udara yang dilaksanakan oleh  proyek pembangunan Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) dan dioperasikan sejak akhir tahun 2000. Kemudian dilaksanakan serah-terima secara operasional dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara kepada PT.Angkasa Pura 1 (Persero) pada tanggal 18 Desember 2003.
Kunjungan Wisata syarta ke Bandara lainnya :
  1. Bandar Udara Melonguane Talaud
  2. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta
  3. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
  4. Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang
  5. Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin
  6. Bandar Udara Internasional Sepinggan Balikpapan
  7. Bandara Udara Internasional Juanda Surabaya
  8. Bandara Udara Internasional Achmad Yani Semarang
  9. Bandar Udara Naha Sangihe
  10. Bandar Udara Huesin Sastranegara Bandung
  11. Bandar Udara Adisucipto Yogyakarta
Bersama teman-teman Pengawas Perikanan Pangkalan Bitung persiapan menuju Jakarta untuk mengikuti L1 L2

Bersama Mas Budi, Ade dan Mas Indiar menunggu di Bandara


Koleksi Foto di Bandara Sam Ratulangi Manado:

  1. Bandara Samrat 27 Maret 2019

Jutaan Turis lewat di Sini di Bandar Udara Ngurah Rai Bali

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah selatan BaliIndonesia, tepatnya di daerah Tuban,Kuta, sekitar 13 km dari Denpasar. Bandara Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional JuandaNama bandara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawanIndonesia dari Bali.
di Bandara Ngurah Rai Bali Menerima Kalungan Bunga dari "Gadis Bunga" sebagai tanda ucapan selamat datang di Pulau dewata Bali 
Bandar Udara Ngurah Rai dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum).  Landas pacu berupa airstrip sepanjang 700 M dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban. Karena lokasinya berada di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan udara Tuban.[1]Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraph dan  KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali, yang merupakan nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Mr. Jayantika alias Bli Jayanti Pemandu wisata (Guide) yang menjemput di Bandara Ngurah Rai Bali
Tahun 1942 Airstip South Bali dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Airstrip yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja).
Lima tahun berikutnya 1942-1947, airstrip mengalami perubahan. Panjang landas pacu menjadi 1200 meter dari semula 700 meter. Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas penerbangan sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan menggunakan transceiver kode morse.
Perjalanan keluar Bandara Ngurah Rai Bali
Untuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landas pacu kea rah barat yang semula 1200 meter menjadi 2700 meter dengan overrun 2 x 100 meter. Proyek yang berlangsung dari tahun 1963-1969 diberi nama Proyek Airport Tuban dan sekaligus sebagai persiapan internasionalisasi Pelabuhan Udara Tuban.
Proses reklamasi pantai sejauh 1500 meter dilakukan dengan mengambil material batu kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai Antosari – Tabanan. Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada Proyek Airport Tuban, pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10 Agustus 1966.
Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, yang sekaligus menjadi momen perubahan nama dari Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai (Bali International Airport Ngurah Rai).

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo, maka pada tahun 1975 sampai dengan 1978 Pemerintah Indonesia kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan, antara lain dengan membangun terminal internasional baru. Gedung terminal lama selanjutnya dialihfungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan terminal domestik yang lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa katering, dan gedung serba guna.

Pusat Oleh-oleh Krisna Bali

Belum lengkap ke BALI kalau belum ke Krisna Bali yang merupakan Pusat Oleh - oleh Terbesar dan Terlengkap di Pulau Dewata. mendapatkan oleh-oleh dengan harga yang murah dan berkualitas. Didukung dengan suasana berbelanja yang nyaman dan area parkir yang luas. Krisna hadir untuk memanjakan kita yang suka berbelanja dengan aneka produk oleh oleh yang terdapat di Krisna Oleh Oleh Khas Bali.

Nemani Bule Sanger di Salon Bali

Menemani Isteri di Salon seputaran Legian Kuta Bali. hasil wawancara dengan pekerja Salon ternyata pemilik salon adalah warga Indonesia asal Toraja yang sudah membuka banyak salon di seputran Bali

Nampak bule Tahuna Sangihe diantara bule-bule Eropa sedang perawatan


Pasar seni Merta Nadi Bali

Pasar Seni Merta Nadi merupakan pasar seni yang letaknya tidak jauh dari Hotel Champlung Mas tempat saya menginap dan pantai Legian Kuta. 

Gapura Pantai Legian dari arah Pasar Seni Merta Nadi Bali

Letaknya yang strategis menjadikan pasar seni ini banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan yang ingin berbelanja segala pernak pernik khas Bali. Bila anda sedang berkunjung di pantai Legian, cukup berjalan kaki ke arah timur kira-kira sekitar 5 menit anda akan sampai di pasar ini. Anda akan mendapati banyak kios yang memajang berbagai barang khas Bali, mulai dari kaos hingga lukisan yang ukurannya sangat besar. Beberapa kios juga memajang barang-barang unik yang jarang ditemukan di kios-kios lainnya seperti gantungan kunci yang bentuknya tidak lazim hingga kerai dengan gambar yang sangat meriah.



Di tempat ini tawar menawar menjadi hal wajib bagi para wisatawan karena biasanya para pedagang memasang harga yang sangat tinggi. Bila anda menginginkan suatu barang, cobalah untuk berkeliling ke beberapa kios terlebih dahulu lalu tanyakan berapa harganya. Pilihlah kios dengan harga termurah lalu tawar hingga setengahnya, beberapa barang bahkan bisa didapatkan setelah ditawar lebih dari setengah harga. Pada intinya pintar-pintarlah menawar dan jangan lelah untuk berkeliling, bila kamu tidak pintar menawar bersiap-siaplah untuk mendapatkan harga super mahal di sini.

Sedikit tips bagi kamu yang ingin berkunjung ke sini. Berkunjunglah pada sore atau malam hari sekitar pukul 18.00 WITA atau menjelang pasar ini tutup yaitu sekitar pukul 19.30 WITA karena beberapa pedagang biasanya memberikan diskon yang cukup besar, bahkan biasanya ada pedagang yang memberikan beberapa barang sebagai hadiah karena kita telah membeli ditempatnya. Untuk kali ini pintar-pintar lah merayu.

Tidak ada salahnya untuk menambahkan pasar seni Merta Nadi sebagai salah satu tujuan wisata anda di Bali. Salah satu keunggulan pasar seni ini dibanding pasar-pasar lainnya adalah letaknya yang sangat berdekatan dengan beberapa obyek wisata lainnya, selain itu pasar ini juga tidak sepenuh pasar-pasar seni lainnya di Bali sehingga anda bisa sedikit lebih nyaman dalam berbelanja [source : http://wisataterindah.com/belanja-di-pasar-seni-merta-nadi-bali.html]


Enaknya makan Mie Che Tahuna Sangihe

Kalau ada yang bertanya, apa yang menjadi ciri khas dan favorit kuliner di pulau Sangihe? jawabannya tentu saja sagu! Tetapi lebih khusus untuk ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu Kota Tahuna, Kuliner yang paling favorit pastilah Mie Che.
Rasanya kurang lengkap kalau ke Kota Tahuna dan belum menikmati kuliner khas ini. Ingat Tahuna, ingat Mie Che. Sesuai dengan namanya kuliner ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang keturunan Tiongkok yang bernama Che. Sepeninggal Ko'Che usaha warung makan ini diteruskan oleh anak-anak dan saudara. 
Lokasi warung makan Mie Che  berada di pusat Kota Tahuna komplek Bank Danamon/Omega Photo, juga di Kompleks bawah RSUD Liun Kendage Tahuna, Tanjung Tahuna, Komplek Kantor Pengadilan, Komplek Kantor Telkom, Komplek Pasar Towo'e dan Tona, Tapuang, dan diluar kota yaitu di Komplek pasar Tamako, di luar Sangihe ada Kompleks Pasar Ulu Sitaro, komplek pelabuhan Manado, pasar calaca Manado, Boulevard Manado dan komplkes belakang Polres Bitung

Catatan : kuliner ini tidak disarankan bagi kaum adventis, muslim atau yang memiliki pantangan kesehatan karena mengandung daging babi/celeng

Jembatan Soekarno Kebangaan Manado

Jembatan Soekarno telah menjadi salah satu ikon di Kota Manado jadi ingat waktu di Jembatan Barito Banjarmasin Kalimantan Selatan



Kamis 28 Januari 2016 setelah ambil titipan barang dokumen dari KM. Metro Teratai



Lihat juga: Jembatan Maselihe Sangihe - Jembatan Barito Kalimantan

Pulau Batuwingkung Sangihe

Pengalamanku bersama rekan Anto Tiala ke Pulau Batuwingkung dapat oleh-oleh Batu akik. Pulau Batuwingkung terletak  di Kecamatan Tabukan Selatan, dengan wilayah Pemerintahan Kampung Batuwingkung. Pulau batuwingkung ini memiliki luas  ±250 Ha, dengan jumlah Penduduk  372 Jiwa yang terdiri dari  200 Jiwa  Laki – laki dan 172 Jiwa Perempuan.   


Kampung Batuwingkung terdiri dari  3 Lindongan yaitu Lindongan 1 (Mansalangeng)  dengan  147 Jiwa, Lindongan 2 (Batuwingkung) dengan 121 Jiwa dan Lindongan 3 (Kumbangehe) dengan 104 Jiwa

Penduduk  Pulau Batuwingkung memiliki PNS sebanyak 4 Orang (Guru), Petani 9 Orang,  Tidak memiliki pekerjaan 9 Orang dan bekerja sebagai nelayan berjumlah 121 Orang.
yang beragama Kristen  361 Orang dengan  4 buah Gereja dan Islam      11 Orang.

Sarana Pendidikan berupa SD Inpres  batuwingkung 1 Buah dengan 42 Murid dan  7 Orang guru, SMP satu atap  dengan 13 Murid dan 3 Orang Guru. Sarana air bersih yang ada berasal dari Mata air, Sumur dan Air Hujan, Sumber Penarangan dari Listrik Tenaga Surya (LTS). Pada Bidang Pertanian : Talas, Ubi dan  tanaman hortikultura lainnya, bidang perkebunan : Kelapa, Cengkih dll.

Sarana yang dapat dibangun adalah  Tambatan Perahu. Potensi yang dapat dikembangkan adalah : Perikanan  Tangkap dan Budidaya serta pemberdayaan masyarakat pesisir. Di Pulau Batuwingkung terdapat  peninggalan sejarah (benda cagar budaya) berupa Tempat bendera yang dibuat sejak saman penjajahan dan berada dilokasi yang bernama Bowong Solo.

Milu Bakar Ring Road Manado

Hasil gambar untuk jagung bakar di ring road manadoRing road atau jalan lingkar adalah akses jalan baru di Kota manado yang mengelilingi Kota Manado. jika kita sedang berpergian nampak di sisi jalan menuju Maombi banyak terdapat lapak-lapak penjual jagung bakar. dilihat sepintas biasa aja. tapi kalau anda mau singgah dan mencoba pasti ketagihan. jagung muda yang dibakar dan ditemani dengan saraba wow.. maknyus sekali...
Bersama keponakan Stevi singgah di Ringroad Manado


Lihat juga: Kuliner Oci Bakar

Karpet Biru Manado


Karpet biru adalah lintasan Joging (jogging track) bagi mereka yang senang berolahraga Joging. Berokasi di Lahan Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain (Balitka) Jl. Raya Mapanget Kelurahan Paniki Dua Manado. selain di Karpet Biru ada juga  lintasan joging di Kompleks Megamas Boulevard, Lapangan Sparta Tikala depan Kantor walikota Manado atau di lapangan Koni Sario. Biasanya saya dan adik sepupu benama Eko senang joging di pagi akhir pekan tapi kali ini bersama kemanakan Stevi Mariani Pamikiran. Joging di Sore hari rasanya lebih nikmat dibanding pagi.. karena selesai Joging bisa mampir di Jalan raya Ring Road untuk mencicipi milu bakar  dan saraba.  :)