Menurut Reportase1, Taman Kota memang sengaja dirancang untuk bersantai warga. Sering juga dipakai anak-anak muda untuk berpacaran, namun pengawasan kini lebih ditingkatkan. Pihak Kecamatan dan Satpol PP yang mulai intens memantau aktifitas di sini, sehingga kegiatan di Taman Kota lebih mengarah ke hal positif. Dana buatan di Taman Kota ini juga bisa dimanfaatkan untuk bersantai dengan menaiki semacam sepeda air. Tarifnya sekitar Rp10.000 per jam. Ada 5 sampai 6 sepeda air yang bisa ditumpangi 3 orang tersebut. Warga di Kijang ini menyebutnya ‘kodok-kodok’.“Kalau duduk di Lokasi Taman Kota ini saya seakan merenung masa lalu daerah Kijang. Yang jelas dulunya kolam (danau buatan) ini adalah kolam untuk pencucuian bauksit PT. Antam,” ujar Ramdan, salah seorang warga Kijang. Menurutnya lokasi ini setelah tak digunakan lagi sempat menjadi kolam yang dipenuhi semak dan rumputan, hingga akhirnya ditata dengan baik. Kini Taman Kota dipenuhi pohon rindang yang tertata dan kesahajaan danau dan kicauan burung. Kesejukan tentunya terasa saat bersandar di salah satu pohon di pinggir danau buatan ini. Setelah resmi dihibahkan PT. Aneka Tambang (Antam), 7 Oktober 2011 lalu, area Taman Kota termasuk dana buatan dan kawasan minizoo di Kijang ini sebenarnya mulai diproyeksikan menjadi salah satu spot wisata. Gubernur Kepri, HM. Sani bahkan sempat melepas 10 ribu bibit ikan emas dan nila dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri di dalam danau buatan tersebut. Area ini direncanakan sebagai lokasi penunjang pengembangan kawasan minizoo dan pariwisata di Kijang.
Monumen lancang kuning
Monumen lancang kuning
Bersama keponakanku Jimmy azwar ditaman kota kijang